News
Loading...

Info Kehamilan Tentang Manfaat USG per Trimester

Ketika hamil, wanita disarankan untuk melakukan USG sehingga dapat mengetahui umur kehamilan dan jenis kelamin dari janin yang dikandung. USG atau ultrasonografi menggunakan gelombang suara berfrekuensi tinggi yang dipantulkan ke tubuh dan sudah dilakukan sejak tahun 1961. Banyak info kehamilan yang menyebutkan jika USG memiliki beragam manfaat dan aman baik untuk ibu maupun janin yang sedang dikandungnya.


 
Pada usia kehamilan memasuki minggu 1 hingga minggu ke-12 atau pada trimester pertama, berdasarkan info seputar kehamilan, terdapat beberapa manfaat yang dapat diperoleh, diantaranya yaitu:

•   Mengkonfirmasi kehamilan dan memeriksa perkembangan dari embrio yang ada di rahim sehingga dapat memastikan embrio tidak berkembang di tuba falopo. USG juga dapat mengkonfirmasi jumlah embrio, kehamilan anggur atau molar.
•   Memeriksa plasenta, ovarium, uterus, leher rahim sehingga akan mengetahui jika terdapat plasenta previa yang menghalangi jalan lahir dan membuat proses melahirkan menjadi sulit.
•  Mengetahui kondisi bayi dalam kandungan karena dapat mengetahui detak jantung bayi yaitu ketika memasuki usia 6-7 minggu dan jika terdeteksi, kehamilan berhasil 95%.

Untuk trimester kedua atau pada usia 12-24 minggu, manfaat menggunakan USG, yaitu:

•    Memeriksa perkembangan bayi di dalam kandungan misalnya tulang belakang, otak, kaki.
•    Mendeteksi ciri kehamilan kembar yang mungkin saja dapat menganggu pertumbuhan janin.
•    Mengetahui berat badan bayi dan usia kehamilan.
•    Mengetahui secara dini kelainan yang terjadi pada janin misalnya kelainan struktural, kelainan jantung ataupun jenis kelainan lainnya.
•    Mengetahui masalah pada kehamilan misalnya down sindrom.

Manfaat USG untuk trimester ketiga atau usia kehamilan 24 minggu-40 minggu yang dapat menambah info kehamilan Anda yaitu:

•    Memeriksa pertumbuhan bayi sehingga dapat mengetahui jika bayi lahir normal, terdapat kelainan bawaan atau resiko cacat lahir juga dapat mengkonfirmasi jika terdapat kematian intrauterin.
•    Memonitor kadar dari cairan ketuban sehingga tidak menimbulkan gangguan karena kelebihan air ketuban atau polihidramnion yang dapat menyebabkan gangguan sesak nafas pada ibu serta meningkatnya resiko prematur dan kekurangan cairan ketuban atau ologphidramnion yang dapat mengakibatkan kematian pada janin dan kurangnya berat badan pada janin.
•    Mengetahui jenis kelamin dari janin.
Share on Google Plus
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments :

Post a Comment